Senin, 08 Oktober 2012

Belajar mengenal kuda

Phylum:
Chordata
Class:
Mammalia
Order:
Perissodactyla
Family:
Equidae
Species:
Equus caballus

Kuda adalah hewan mamalia menurut sejarah telah banyak membantu manusia dalam mengerjakan aktifitas sehari-hari. Kuda telah ada sejak zaman dahulu kala (sekitar 3000 BC) setelah mengalami proses domestikasi yang panjang. Dewasa ini, kuda tidak hanya sebagai hewan pekerja yang memperingan pekerjaan manuisa, tetapi kini kuda telah menjadi salah satu dari hewan kesayangan dan bahkan menjadi salah satu dari cabang olahraga yaitu berkuda.

Anatomis

Kuda merupakan hewan yang berjalan dengan kukunya, disebut hewan unguligradi. Keempat jari yang lainnya telah berevolusi menjadi kastanye.
Ilustrasi digitigradi, plantigradi, dan unguligradi
Kuda memiliki mata terbesar di antara mammalia darat lainnya, terletak di samping(monokular). Matanya pun dikromatik(di berarti 'dua' dan chromo berarti 'warna') yang memiliki sel kerucut dan sel batang seperti milik manusia, meskipun penglihatannya poor vision tidak sebaik manusia.
Penglihatan manusia terhadap apel merah dan hijau(atas) dibandingkan dengan penglihatan kuda terhadap apel merah dan hijau(bawah)
Selain itu, mata kuda memiliki tapetum lucidum, yang dapat bercahaya pada malam hari apabila terkena paparan cahaya(memantulkan cahaya), sehingga kuda dapat melihat pada malam hari.
Tapetum lucidum
Mata ini didesain untuk mengamati sekitar dari predator yang sewaktu-waktu mengincar. Namun, tipe mata seperti ini memiliki kekurangan tersendiri yaitu terdapatnya beberapa titik buta atau blind spots, yaitu titik-titik dimana kuda tidak mampu melihat, letaknya tepat di tengah antara mata kanan dan kiri dan di belakang.Warna iris matanya pun bervariasi, namun umumnya hitam dan coklat, ada pula yang biru.
Ilustrasi sudut pandang kuda
Warna iris mata coklat(atas) dan beberapa kuda iris matanya biru(bawah)

Struktur telinga kuda
Kuda memiliki pendengaran yang sangat baik terlebih pinna (daun telinga) dapat berotasi 180° sehingga kuda memiliki kemampuan mendengar 360°. Dengan bentuk telinganya lurus miring ke bawah. Kemampuan mendengar yang bagus ini kuda membuat kuda mampu mendengar suara berfrekuensi rendah dan sangat tinggi. Ambang batas frekuensi pendengaran kuda adalah 10 Hz to 100,000 Hz.
Pili hidung
Pili atau rambut halus yang terletak di nasal (hidung) kuda membantu dalam proses seleksi dan pendeteksi letak makanan sehingga kuda mampu memilih pakan yang baik untuk dicerna olehnya dan kadang sesuai seleranya. Oleh karena itulah pili ini tidak boleh dipotong agar kuda tetap memiliki kemampuan memilah makanan dengan baik. Terlebih dari aroma saja kuda mampu mendeteksi ada tidaknya predator di sekitar melalui aroma yang terbawa angin. Dengan begitu tidak salah kalau kuda memiliki penciuman yang baik pula.

Warna dan pattern kuda


 Cremello
(Appaloosa) Spotted

Bay

Black
Brown

Chestnut

Dun

Grey

Palomino

Piebald

Roan

Skewbald


Bahasa Tubuh 

Perasaan dan pikiran kuda dapat diketahui dengan melihat tanda-tanda yang tampak dari kuda tersebut. Tanda-tanda tersebut dapat kita lihat dari kenampakan telinganya.
Ilustrasi bahsa tubuh kuda melalui pergerakan telinga
Telinga kuda saat merasa gembira dan tertarik keduanya akan mengarah ke depan.
 Telinga kuda saat merasa tidak gembira atau terganggu akan datar ke belakang
Telinga kuda saat kondisi relax, bosan atau tidak nyaman akan jatuh ke bawah
Telinga kuda saat mendengarkan dan perhatian akan terbuka lebar selayaknya sedang mencari sumber suara
Horse breed

Kuda memiliki 85 ras yang ada di dunia, namun yang paling populer menurut American Quarter Horse adalah  Thoroughbred and Arabian horse to the exotic FriesianAkhal-Teke and Gypsy Horse.

Fakta menarik tentang kuda

Ten Natural Survival Traits

  1. The horse, a prey animal, depends on flight as its primary means of survival. Its natural predators are large animals such as cougars, wolves, or bears, so its ability to outrun these predators is critical. As humans, we need to understand their natural flightiness in order to fully understand horses.
  2. Horses are one of the most perceptive of all domestic animals. Since they are a prey species, they must be able to detect predators. A stimulus unnoticed by humans is often cause for alarm for horses; as riders and trainers we commonly mistake this reaction for “spookiness” or bad behavior.
  3. The horse has a very fast response time. A prey animal must react instantly to a perceived predator to be able to survive.
  4. Horses can be desensitized from frightening stimuli. They need to learn quickly what is harmful (e.g., lion, cougar, etc.) and what is harmless (e.g., tumbleweeds, birds, a discolored rock, etc.), so they do not spend their whole lives running away.
  5. Horses forgive, but do not forget. They especially remember bad situations! This is why it is critical to make the horse’s first training experience a positive one.
  6. Horses categorize most experiences in one of two ways: a) something not to fear, so ignore or explore it, and b) something to fear, so flee. Therefore, when presenting anything new, the horse needs to be shown that ‘a’ is the case. Again, it is important to make all training experiences positive.
  7. Horses are easily dominated. The horse is a herd animal where a dominance hierarchy is always established. If done correctly, human dominance can easily be established during training without causing the horse to become excessively fearful.
  8. Horses exert dominance by controlling the movement of their peers. Horses accept dominance when: a) we or another animal cause them to move when they prefer not to, and b) we or another animal inhibit movement when they want to flee. Examples include using a round pen, longe line, or hobbles; or the more dominant horse in the field chasing the less dominant one away.
  9. The body language of a horse is unique to the equine species. As a highly social animal, the horse communicates its emotions and intentions to its herd mates through both vocalization and body language. A person handling horses needs to be able to read the horse’s body language to be an effective trainer.
  10. The horse is a precocial species, meaning that the newborn foals are neurologically mature at birth. They are most vulnerable immediately after birth so they must be able to identify danger and flee if necessary.
                                                                                       (Sumber: extension.org)

Oke, segitu dulu aja edisi belajar mengenal kudanya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam dream!

Sumber :
Bahan
http://equine-world.co.uk/
http://www.merckmanuals.com/pethealth/horse
http://www.extension.org/pages/15174/basics-of-equine-behavior
http://www.lsu.edu/deafness/HearingRange.html
http://www.horsechannel.com/horse-breeds/
http://vetandsociety.blogspot.com/2011/10/anatomi-kuda.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Equine_vision

Foto
Foto di internet

 

Kamis, 04 Oktober 2012

Penyu : Satwa langka yang unik


PENGANTAR

Dunia saat ini masih beruntung karena masih memiliki sejumlah spesies penyu yang berstatus langka. Hal ini merupakan kekayaan yang harus kita-masyarakat dunia-jaga dan lestarikan keberadaannya.

PENYU
                                                                       Penyu Hijau
Taksonomi
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Upaordo:
Superfamili:
Chelonioidea
Bauer, 1893
Secara umum ada beberapa spesies penyu laut yang hidup di perairan.  Diantaranya:
  • penyu hijau atau green turtle (Chelonia mydas),
  • penyu sisik atau Hawksbill turtle (Eretmochelys imbricata),
  • penyu lekang atau Olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea)
  • penyu lekang kempii (Lepidochelys kempi)
  • penyu belimbing atau Leatherback turtle (Dermochelys olivacea)
  • penyu pipih atau Flatback turtle (Natator depressus)
  • penyu tempayan atau Loggerhead turtle (Caretta caretta).
KARAKTERISTIK
Penyu Hijau (Chelonia mydas)
                                                           
                                                                           Chelonia mydas
Ciri fisik
Warna kuning kehijauan
Jaringan lemak pada sirip berwarna hijau
Lempengan karapas berjumlah 4 pasang
Bentuk karapas menyerupai hati
Ekologi dan Habitat
Perairan beriklim tropis(terbesar) dan sedang
Makanan
Lamun laut atau alga
Populasi dan Penyebaran
Pesisir Afrika, India, Asia Tenggara, Australia, dan kepulauan Pasifik selatan
Jumlah telur
Kurang lebih 115 butir tiap kali bertelur
Status
Terancam punah

Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
                                                                          Penyu sisik
Ciri fisik
Ukuran tubuh : 70-90 cm
Bobot tubuh   : 40-90 kg
Kepala kecil
Paruh bengkok seperti elang
Karapas coklat gelap dan bertotol-totol
Ekologi dan Habitat
Perairan beriklim tropis dekat terumbu karang; selalu memilih kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur
Makanan
Karnivora; karang lunak (sponge dan anemon), cumi, dan udang
Populasi dan Penyebaran
Pesisir Afrika, India, Asia Tenggara, Australia, dan kepulauan Pasifik selatan
Jumlah telur
Kurang lebih 130 butir tiap kali bertelur
Status
Sangat terancam punah

Penyu tempayan (Caretta caretta)
       Caretta caretta
Ciri fisik
Ukuran tubuh : 0,7-1 m
Berwarna pirang atau pirang kemerah-merahan
Karapas seperti  tempayan
Memiliki lempengan karapas sebanyak 5 pasang
Kepala sangat besar
Ekologi dan Habitat
Hampir di kebanyakan lautan dan akan kembali ke pantai asal di kawan beriklim sedang untuk bertelur
Makanan
Karnivora; tiram,cumi, ubur-ubur, ikan
Jumlah telur
Kurang lebih 115 butir tiap kali bertelur
Status
Terancam punah

Penyu lekang kempii (Lepidochelys kempi)
                                                                   Lepidochelys kempi
Ciri fisik
Penyu kempi(penyu terkecil)
Ukuran tubuh : 55-80 cm
Bobot tubuh   : 40-60 kg
Karapas berwarna hijau
Memiliki lepengan karapas sebanyak 6 pasang
Ekologi dan Habitat
Perairan beriklim tropis, kawasan sub kutub dan Samudera Atlantik serta akan kembali ke pantai asal untuk bertelur
Makanan
Karnivora; ketam, udang, crustacean, mollusca, ikan
Jumlah telur
Kurang lebih 110 butir tiap kali bertelur
Status
Terancam punah

Penyu Belimbing (Dermochelys olivacea)
                                           
                                                             Dermochelys olivacea

Ciri fisik
Penyu terbesar
Ukuran tubuh dapat mencapai 180 cm
Bobot tubuh  dapat mencapai 500 kg
Rahang sangat lunak
Karapas berwarna gelap dan berbintik putih dan menyerupai belimbing
Sirip depan panjang
Memiliki lepengan karapas sebanyak 6 pasang
Ekologi dan Habitat
Perairan beriklim tropis dan kawasan sub kutub
Makanan
Karnivora; ubur-ubur,cumi-cumi, dan tunicates
Populasi dan distribusi
Hingga di wilayah utara, Alaska sampai kawasan selatan di tanjung harapan Afrika
Jumlah telur
Kurang lebih 80 butir tiap kali bertelur
Status
Sangat terancam punah

Penyu pipih (Natator depressus)
                                                               Natator depressus
Ciri fisik
Ukuran tubuh dapat mencapai 100 cm
Karapas berbentuk pipih, rata, dan umumnya berwarna abu-abu kehijauan
Tepi karapas agak melengkung ke atas
Sirip depan tertutupi sirik besar
Karapas relative tipis dan berminyak
Memiliki lepengan karapas sebanyak 4 pasang
Ekologi dan Habitat
Perairan beriklim tropis dan kawasan sub kutub
Makanan
Karnivora; teripang, udang, invertebrata lainnya
Populasi dan distribusi
Laut Jawa, Nusa Tenggara, Maluku selatan, Irian selatan
Jumlah telur
Kurang lebih 50 butir tiap kali bertelur
Status
Terancam punah

Dari jenis-jenis tersebut, penyu belimbing adalah yang TERBESAR dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot 600 – 900 kilogram. Penyu lekang adalah yang TERKECIL, dengan bobot sekitar 50 kilogram. Namun demikian, jenis yang paling SERING DITEMUKAN adalah penyu hijau.
Penyu, terutama penyu hijau, adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan kecil.
Perlu diketahui pula bahwa penyu BETINA dewasa selalu LEBIH BESAR daripada penyu dewasa JANTAN.

FAKTA MENARIK TENTANG PENYU
  • Penyu adalah sejenis reptil yang bernapas dengan paru-paru dan hidup
  • Masa pengeraman telur dikubur di dalam pasir selama 45-60 hari
  • Penyu mampu bertahan hidup sampai > 100 tahun, tergantung spesiesnya
  • Penyu memiliki penciuman yang tajam dan lebih baik daripada anjing dan ikan hiu
  • Buta warna
  • Anak penyu disebut tukik
  • Cangkang disebut karapas, dan tulang dada disebut plastron
                                                                                        (Sumber: Flipchart Penyu dari WWF)


REPRODUKSI

Perkawinan penyu terjadi di lepas pantai 1-2 bulan sebelum peneluran pertama di musim tersebut. Baik penyu jantan maupun penyu betina memiliki pasangan lebih dari satu pasangan kawin. Penyu betina menyimpan sperma penyu jantan di dalam tubuh mereka untuk membuahi tiga hingga tujuh kumpulan telur (nantinya menjadi 3-7 sarang) yang akan ditelurkan musim tersebut.
Penyu jantan biasanya kembali ke daerah pakan mereka sesudah penyu betina menyelesaikan kegiatan bertelur 1-2 mingguan mereka di pantai. Saat penyubetina siap bertelur dia akan pergi ke daratan, mencari pantai yang memiliki pasir dan dengan suasana yang tidak bising dan tidak ada gangguan atau ancaman(seperti manusia), oleh karena itu penyu selalu menelur pada malam hari. Ia membuat lubang badan dengan sirip depannya lalu menggali lubang sarang sedalam 30-60 cm dengan sirip belakang. jika pasirnya terlalu kering dan tidak cocok untuk bertelur, si penyu akan akan berpindah ke lokasi lain.
Kebanyakan penyu memerlukan waktu sekitar 45 menit untuk menggali sarang serta10-20 menit untuk meletakkan telurnya. Tiap sarang berisi sekitar 120 butir telur kecuali penyu pipih (50 telur) dan belimbing (90 telur). Ukuran telur berkisar dari sebesar bola golf (penyu sisik) hingga bola billiard (penyu pipih). Dengan masa inkubasi selama 7 minggu.
Suhu sarang saat inkubasi menentukan jenis kelamin tukik. Penyu betina dihasilkan dari sarang yang hangat dengan pasir warna gelap. Sarang yang relatif dingin dengan warna pasir putih umumnya menghasilkan penyu jantan dan memerlukan waktu lebih lama untuk menetas.
Tukik menetas setelah sekitar 7-12 minggu. Kelompok tukik memerlukan waktu dua hari atau lebih untuk mencapai permukaan tanah, biasanya pada malam hari. Untuk menemukan arah ke laut tukik berpatokan pada arah yang paling terang serta menggunakan topografi garis horison di sekitarnya. Begitu mencapai laut tukik menggunakan berbagai kombinasi petunjuk ( arah gelombang, arus dan medan magnet) untuk orientasi ke daerah lepas pantai yang lebih dalam. Kegiatan tukik melewati pantai dan berenang menjauh adalah upaya untuk merekam petunjuk-petunjuk yang diperlukan untuk menemukan jalan pulang saat mereka akan kawin. Proses ini disebut imprinting process.
Fakta menariknya adalah dari sekian banyak telur yang dihasilkan hanya 1% yang hidup.

PENYU DI INDONESIA

Indonesia merupakan rumah bagi 6 dari 7 spesies penyu yang ada. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 km dapat ditempuh 58 – 73 hari. Indonesia merupakan salat satu tempat yang dianggap rumah bagi para penyu. Dari ketujuh jenis ini, hanya penyu Kemp’s ridley yang tidak pernah tercatat ditemukan di perairan Indonesia. Enam dari tujuh spesies yang lainnya pernah bahkan sering terlihat di perairan Indonesia. Karena wilayah perairan Indonesia  memberikan tempat yang penting untuk bersarang dan mencari makan, disamping merupakan rute perpindahan yang penting di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia. Beberapa daerah di Indonesia yang sering didatangi oleh penyu menurut Wikipedia Indonesia tahun 2011, antara lain:
  • Pantai selatan Jawa Barat
  • pantai selatan Bali
  • Kalimantan Tengah
  • pantai selatan Lombok
  • Jawa Timur
  • Bengkulu
  • Padang
  • Pulau Cangke Kabupaten Pangkep Prov. Sulawesi selatan
  • Pulau Papua

Letak pastinya dapat kita cari tahu sendiri, karena besar harapan saya sebagai penulis yaitu bahwa setiap manusia adalah mahluk yang paling mulia yang mengetahui maksud dari kehidupan yang diberikan dari sang Pencipta, untuk menjaga dan melestarikan dunia ini dengan segenap hati, pikiran, dan usaha mereka disamping manusia menghidupi dirinya sendiri.

KASUS

Kasus yang sering terjadi pada penyu adalah kasus penjualan telur penyu yang masih dalam masa inkubasi. Naasnya telur penyu yang berisi satwa langka ini banyak diburu oleh para manusia yang tidak bertanggung jawab* mengambil dan menjualnya, bahkan ada yang dengan harga sangat murah yaitu mulai dari Rp 5.000,00. Menurut saya pribadi okelah kalau dia secara ilegal menjual tapi dengan senilai segitu untuk harga satwa langka, tidak punya rasa kemanuisaan. Minimal jual dengan seharga nyawa manusialah, ya iyalah orang satwa langka kok! Memang kalau udah punah dia mau tanggung jawab apa. Kl iya juga gak bisa balikin satwa itu lagi!
Kasus penjualan telur ini masih marak di kalangan masyarkat kita.
Kasus lainnya adalah penangkapan yang kemudian dijual secara ilegal.
*saya berani karena memang kenyataannya seperti itu nih contohnya


UPAYA PERLINDUNGAN

Sejumlah organisasi perlindungan baik lokal maupun dunia seperti WWF, pemerintahan di setiap negara, dan berbagai pertemuan yang sudah ada memutuskan melakukan upaya perlindungan secara nyata dengan tindakan besar-besaran agar populasinya semakin bertambah. Mereka sudah berupaya mengkomunikasikan dan mensosialisasikan bahkan mengajarkan upaya pelestarian kepada segenap masyarakat Indonesia di beberapa daerah yang sering didatangi oleh penyu tadi.
Untuk menyelamatkan telur khususnya di sejumlah daerah yang dikunjungi penyu dibuat semacam penangkaran telur yang berfungsi untuk menyimpan telur-telur yang dalam masa inkubasi agar dapat dijaga dengan baik dari ancaman-ancaman yang ada sampai menetas menjadi tukik. Namun penangkaran saat ini masih membutuhkan dana yang lumayan besar untuk perawatan dan biaya operasionalnya.
Ada cara yang unik, di Bali ada penangkaran penyu yang melakukan galang dana untuk membantu membiayai penangkaran ini dengan donasi dari masyarakat dengan membayar Rp 75.000,00 satu orang akan mendapatkan satu tukik yang nantinya akan dilepas ke laut lagi. Lucunya tiap orang yang mengadopsi tukuk memberikan tukik itu nama, layaknya anak adopsi sendiri. Tapi hal ini masih menuai kontroversi karena dengan bantuan pelepasan tukik ke laut dapat mengganggu pertumbuhan tukik karena masing-masing tukik memiliki kemampuan survive yang berbeda.
Maka PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan program yang sama yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “Penyu untuk Indonesia” di Jakarta bersama dengan organisasi peduli satwa lainnya, dengan cara adopsi berbeda yaitu adopsi boneka penyu dengan biaya Rp 50.000,00.

UNDANG-UNDANG

haloooooo duniaaaa!!!! penyu itu sudah termasuk ke dalam satwa golongan Apendix 1 CITES yang artinya statusnya TERANCAM PUNAH! menurut CITES(Convention on International Trade of Endangered Species of Flora and Fauna) So, pemerintah kita juga tidak mau ketinggalan juga dong buat menjaga dan melestarikannya.
“Pada tahun 1990 pemerintah RI kembali mengeluarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dimana dialamnya terdapat pasal-pasal penting tentang satwa dilindungi, seperti berikut ini.
Pasal21

(2) Setiap orang dilarang untuk :
menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;
a.) menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati;
b.) mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
c.) memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
d.) mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dillindungi.

Pasal 40

(2) Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”


KESIMPULAN

Banggalah menjadi generasi yang masih dihidupi oleh para penyu ini karena kehadiran mereka menjadi kekayaan kita bersama. Masalah moral kita sebagai manusia menjadi tanggung jawab kita menjaga kelestarian penyu di dunia ini kepada sang Pencipta.

MARI KITA SELAMATKAN PENYU
            STOP PERDAGANGAN BAIK TELUR, TUKIK MAUPUN PENYU SAAT INI JUGA
                                               
halaman ini dibantu dengan saduran dari :
Artikel
Flipchart penyu dari WWF
http://dunia-penyu.blogspot.com/2010/02/regulasi-perlindungan-penyu.html
http://maruf.wordpress.com/2006/01/03/penyu-laut-hewan-cantik-yang-tergusur/
http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/marine/howwework/endangeredmarinespecies/
http://dymasgalih.wordpress.com/2010/01/04/7-jenis-penyu-yang-dilindungi-undang-undang/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu
http://dunia-penyu.blogspot.com/2010/02/regulasi-perlindungan-penyu.html
http://www.scribd.com/doc9676737/KEANEKARAGAMAN-PENYU
http://balivetman.wordpress.com/2007/11/12/sea-turtles-life-cycle/
http://save-sea-turtles.blogspot.com/2009/12/jenis-dan-morfologi-penyu-laut.html
http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/06/15/peduli-axic-untuk-penyu-indonesia/
Gambar dari internet semua