PENGANTAR
Dunia saat ini masih beruntung
karena masih memiliki sejumlah spesies penyu yang berstatus langka. Hal ini
merupakan kekayaan yang harus kita-masyarakat dunia-jaga dan lestarikan
keberadaannya.
PENYU
Penyu Hijau
Taksonomi
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Upaordo:
|
|
Superfamili:
|
Chelonioidea
Bauer, 1893
|
Secara umum ada beberapa spesies
penyu laut yang hidup di perairan. Diantaranya:
- penyu hijau atau green turtle (Chelonia mydas),
- penyu sisik atau Hawksbill turtle (Eretmochelys
imbricata),
- penyu lekang atau Olive ridley turtle (Lepidochelys
olivacea)
- penyu lekang kempii (Lepidochelys kempi)
- penyu belimbing atau Leatherback turtle (Dermochelys
olivacea)
- penyu pipih atau Flatback turtle (Natator depressus)
- penyu tempayan atau Loggerhead turtle (Caretta
caretta).
KARAKTERISTIK
Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Chelonia mydas
Ciri fisik
|
Warna kuning kehijauan
Jaringan lemak pada sirip berwarna hijau
Lempengan karapas berjumlah 4 pasang
Bentuk karapas menyerupai hati
|
Ekologi dan Habitat
|
Perairan beriklim tropis(terbesar) dan sedang
|
Makanan
|
Lamun laut atau alga
|
Populasi dan Penyebaran
|
Pesisir Afrika, India, Asia Tenggara, Australia, dan kepulauan
Pasifik selatan
|
Jumlah telur
|
Kurang lebih 115 butir tiap kali bertelur
|
Status
|
Terancam punah
|
Penyu sisik (Eretmochelys
imbricata)
Penyu sisik
Ciri fisik
|
Ukuran tubuh : 70-90 cm
Bobot tubuh : 40-90 kg
Kepala kecil
Paruh bengkok seperti elang
Karapas coklat gelap dan bertotol-totol
|
Ekologi dan Habitat
|
Perairan beriklim tropis dekat terumbu karang; selalu memilih kawasan
pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur
|
Makanan
|
Karnivora; karang lunak (sponge dan anemon), cumi, dan udang
|
Populasi dan Penyebaran
|
Pesisir Afrika, India, Asia Tenggara, Australia, dan kepulauan
Pasifik selatan
|
Jumlah telur
|
Kurang lebih 130 butir tiap kali bertelur
|
Status
|
Sangat terancam punah
|
Penyu tempayan (Caretta caretta)
Caretta caretta
Ciri fisik
|
Ukuran tubuh : 0,7-1 m
Berwarna pirang atau pirang kemerah-merahan
Karapas seperti tempayan
Memiliki lempengan karapas sebanyak 5 pasang
Kepala sangat besar
|
Ekologi dan Habitat
|
Hampir di kebanyakan lautan dan akan kembali ke pantai asal di kawan
beriklim sedang untuk bertelur
|
Makanan
|
Karnivora; tiram,cumi, ubur-ubur, ikan
|
Jumlah telur
|
Kurang lebih 115 butir tiap kali bertelur
|
Status
|
Terancam punah
|
Penyu lekang kempii (Lepidochelys
kempi)
Lepidochelys kempi
Ciri fisik
|
Penyu kempi(penyu terkecil)
Ukuran tubuh : 55-80 cm
Bobot tubuh : 40-60 kg
Karapas berwarna hijau
Memiliki lepengan karapas sebanyak 6 pasang
|
Ekologi dan Habitat
|
Perairan beriklim tropis, kawasan sub kutub dan Samudera Atlantik serta akan kembali ke pantai asal untuk
bertelur
|
Makanan
|
Karnivora; ketam, udang, crustacean, mollusca, ikan
|
Jumlah telur
|
Kurang lebih 110 butir tiap kali bertelur
|
Status
|
Terancam punah
|
Penyu Belimbing (Dermochelys
olivacea)
Dermochelys olivacea
Ciri fisik
|
Penyu terbesar
Ukuran tubuh dapat mencapai 180 cm
Bobot tubuh dapat mencapai 500
kg
Rahang sangat lunak
Karapas berwarna gelap dan berbintik putih dan menyerupai belimbing
Sirip depan panjang
Memiliki lepengan karapas sebanyak 6 pasang
|
Ekologi dan Habitat
|
Perairan beriklim tropis dan kawasan sub kutub
|
Makanan
|
Karnivora; ubur-ubur,cumi-cumi, dan tunicates
|
Populasi dan distribusi
|
Hingga di wilayah utara, Alaska sampai kawasan selatan di tanjung
harapan Afrika
|
Jumlah telur
|
Kurang lebih 80 butir tiap kali bertelur
|
Status
|
Sangat terancam punah
|
Penyu pipih (Natator depressus)
Natator depressus
Ciri fisik
|
Ukuran tubuh dapat mencapai 100 cm
Karapas berbentuk pipih, rata, dan umumnya berwarna abu-abu kehijauan
Tepi karapas agak melengkung ke atas
Sirip depan tertutupi sirik besar
Karapas relative tipis dan berminyak
Memiliki lepengan karapas sebanyak 4 pasang
|
Ekologi dan Habitat
|
Perairan beriklim tropis dan kawasan sub kutub
|
Makanan
|
Karnivora; teripang, udang, invertebrata lainnya
|
Populasi dan distribusi
|
Laut Jawa, Nusa Tenggara, Maluku selatan, Irian selatan
|
Jumlah telur
|
Kurang lebih 50 butir tiap kali bertelur
|
Status
|
Terancam punah
|
Dari jenis-jenis tersebut, penyu
belimbing adalah yang TERBESAR dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter
dan bobot 600 – 900 kilogram. Penyu lekang adalah yang TERKECIL, dengan bobot
sekitar 50 kilogram. Namun demikian, jenis yang paling SERING DITEMUKAN adalah
penyu hijau.
Penyu, terutama penyu hijau, adalah
hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan kecil.
Perlu diketahui pula bahwa penyu BETINA
dewasa selalu LEBIH BESAR daripada penyu dewasa JANTAN.
FAKTA MENARIK TENTANG PENYU
- Penyu adalah sejenis reptil yang bernapas dengan paru-paru dan hidup
- Masa pengeraman telur dikubur di dalam pasir selama 45-60 hari
- Penyu mampu bertahan hidup sampai > 100 tahun, tergantung spesiesnya
- Penyu memiliki penciuman yang tajam dan lebih baik daripada anjing dan ikan hiu
- Buta warna
- Anak penyu disebut tukik
- Cangkang disebut karapas, dan tulang dada disebut plastron
(Sumber: Flipchart Penyu dari WWF)
REPRODUKSI
Perkawinan penyu terjadi di lepas
pantai 1-2 bulan sebelum peneluran pertama di musim tersebut. Baik penyu
jantan maupun penyu betina memiliki pasangan lebih dari satu pasangan kawin.
Penyu betina menyimpan sperma penyu jantan di dalam tubuh mereka untuk
membuahi tiga hingga tujuh kumpulan telur (nantinya menjadi 3-7 sarang) yang
akan ditelurkan musim tersebut.
Penyu jantan biasanya kembali ke
daerah pakan mereka sesudah penyu betina menyelesaikan kegiatan bertelur 1-2
mingguan mereka di pantai. Saat penyubetina siap bertelur dia akan pergi ke daratan,
mencari pantai yang memiliki pasir dan dengan suasana yang tidak bising dan
tidak ada gangguan atau ancaman(seperti manusia), oleh karena itu penyu selalu
menelur pada malam hari. Ia membuat lubang badan dengan sirip depannya
lalu menggali lubang sarang sedalam 30-60 cm dengan sirip belakang. jika
pasirnya terlalu kering dan tidak cocok untuk bertelur, si penyu akan
akan berpindah ke lokasi lain.
Kebanyakan penyu memerlukan waktu
sekitar 45 menit untuk menggali sarang serta10-20 menit untuk meletakkan
telurnya. Tiap sarang berisi sekitar 120 butir telur kecuali penyu pipih (50
telur) dan belimbing (90 telur). Ukuran telur berkisar dari sebesar bola golf
(penyu sisik) hingga bola billiard (penyu pipih). Dengan masa inkubasi
selama 7 minggu.
Suhu sarang saat inkubasi menentukan
jenis kelamin tukik. Penyu betina dihasilkan dari sarang yang hangat
dengan pasir warna gelap. Sarang yang relatif dingin dengan warna pasir putih
umumnya menghasilkan penyu jantan dan memerlukan waktu lebih lama untuk
menetas.
Tukik menetas setelah sekitar 7-12
minggu. Kelompok tukik memerlukan waktu dua hari atau lebih untuk mencapai
permukaan tanah, biasanya pada malam hari. Untuk menemukan arah ke laut tukik
berpatokan pada arah yang paling terang serta menggunakan topografi garis
horison di sekitarnya. Begitu mencapai laut tukik menggunakan berbagai
kombinasi petunjuk ( arah gelombang, arus dan medan magnet) untuk orientasi ke
daerah lepas pantai yang lebih dalam. Kegiatan tukik melewati pantai dan
berenang menjauh adalah upaya untuk merekam petunjuk-petunjuk yang diperlukan
untuk menemukan jalan pulang saat mereka akan kawin. Proses ini disebut
imprinting process.
Fakta menariknya adalah dari sekian
banyak telur yang dihasilkan hanya 1% yang hidup.
PENYU DI INDONESIA
Indonesia merupakan rumah bagi 6 dari 7 spesies penyu yang ada. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan
jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 km
dapat ditempuh 58 – 73 hari. Indonesia merupakan salat satu tempat yang
dianggap rumah bagi para penyu. Dari ketujuh jenis ini, hanya penyu Kemp’s
ridley yang tidak pernah tercatat ditemukan di perairan Indonesia. Enam dari
tujuh spesies yang lainnya pernah bahkan sering terlihat di perairan Indonesia.
Karena wilayah perairan Indonesia memberikan tempat yang penting untuk
bersarang dan mencari makan, disamping merupakan rute perpindahan yang penting
di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia. Beberapa daerah di Indonesia yang
sering didatangi oleh penyu menurut Wikipedia Indonesia tahun 2011, antara
lain:
- Pantai selatan Jawa Barat
- pantai selatan Bali
- Kalimantan Tengah
- pantai selatan Lombok
- Jawa Timur
- Bengkulu
- Padang
- Pulau Cangke Kabupaten Pangkep Prov. Sulawesi selatan
- Pulau Papua
Letak pastinya dapat kita cari tahu
sendiri, karena besar harapan saya sebagai penulis yaitu bahwa setiap manusia
adalah mahluk yang paling mulia yang mengetahui maksud dari kehidupan yang
diberikan dari sang Pencipta, untuk menjaga dan melestarikan dunia ini dengan
segenap hati, pikiran, dan usaha mereka disamping manusia menghidupi dirinya
sendiri.
KASUS
Kasus yang sering terjadi pada penyu
adalah kasus penjualan telur penyu yang masih dalam masa inkubasi. Naasnya
telur penyu yang berisi satwa langka ini banyak diburu oleh para manusia
yang tidak bertanggung jawab* mengambil dan menjualnya, bahkan ada yang
dengan harga sangat murah yaitu mulai dari Rp 5.000,00. Menurut saya pribadi
okelah kalau dia secara ilegal menjual tapi dengan senilai segitu untuk harga
satwa langka, tidak punya rasa kemanuisaan. Minimal jual dengan seharga nyawa
manusialah, ya iyalah orang satwa langka kok! Memang kalau udah punah dia mau
tanggung jawab apa. Kl iya juga gak bisa balikin satwa itu lagi!
Kasus penjualan telur ini masih
marak di kalangan masyarkat kita.
Kasus lainnya adalah penangkapan
yang kemudian dijual secara ilegal.
*saya berani karena memang
kenyataannya seperti itu nih contohnya
UPAYA PERLINDUNGAN
Sejumlah organisasi perlindungan
baik lokal maupun dunia seperti WWF, pemerintahan di setiap negara, dan
berbagai pertemuan yang sudah ada memutuskan melakukan upaya perlindungan
secara nyata dengan tindakan besar-besaran agar populasinya semakin bertambah.
Mereka sudah berupaya mengkomunikasikan dan mensosialisasikan bahkan
mengajarkan upaya pelestarian kepada segenap masyarakat Indonesia di beberapa
daerah yang sering didatangi oleh penyu tadi.
Untuk menyelamatkan telur khususnya
di sejumlah daerah yang dikunjungi penyu dibuat semacam penangkaran telur yang
berfungsi untuk menyimpan telur-telur yang dalam masa inkubasi agar dapat
dijaga dengan baik dari ancaman-ancaman yang ada sampai menetas menjadi tukik.
Namun penangkaran saat ini masih membutuhkan dana yang lumayan besar untuk
perawatan dan biaya operasionalnya.
Ada cara yang unik, di Bali ada
penangkaran penyu yang melakukan galang dana untuk membantu membiayai
penangkaran ini dengan donasi dari masyarakat dengan membayar Rp 75.000,00 satu
orang akan mendapatkan satu tukik yang nantinya akan dilepas ke laut lagi.
Lucunya tiap orang yang mengadopsi tukuk memberikan tukik itu nama, layaknya
anak adopsi sendiri. Tapi hal ini masih menuai kontroversi karena dengan
bantuan pelepasan tukik ke laut dapat mengganggu pertumbuhan tukik karena
masing-masing tukik memiliki kemampuan survive yang berbeda.
Maka PT Astra Daihatsu Motor (ADM)
meluncurkan program yang sama yaitu Corporate Social Responsibility (CSR)
bertajuk “Penyu untuk Indonesia” di Jakarta bersama dengan organisasi peduli
satwa lainnya, dengan cara adopsi berbeda yaitu adopsi boneka penyu dengan
biaya Rp 50.000,00.
UNDANG-UNDANG
haloooooo duniaaaa!!!! penyu itu
sudah termasuk ke dalam satwa golongan Apendix 1 CITES yang artinya statusnya
TERANCAM PUNAH! menurut CITES(Convention on International Trade of Endangered
Species of Flora and Fauna) So, pemerintah kita juga tidak mau ketinggalan juga
dong buat menjaga dan melestarikannya.
“Pada tahun 1990 pemerintah RI
kembali mengeluarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dimana dialamnya terdapat pasal-pasal
penting tentang satwa dilindungi, seperti berikut ini.
Pasal21
(2) Setiap orang dilarang untuk :
menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan
memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;
a.) menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang
dilindungi dalam keadaan mati;
b.) mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat
lain di dalam atau di luar Indonesia;
c.) memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian
lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian
tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di
dalam atau di luar Indonesia;
d.) mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki
telur dan atau sarang satwa yang dillindungi.
Pasal 40
(2) Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 33 ayat
(3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”
KESIMPULAN
Banggalah menjadi generasi yang
masih dihidupi oleh para penyu ini karena kehadiran mereka menjadi kekayaan
kita bersama. Masalah moral kita sebagai manusia menjadi tanggung jawab kita
menjaga kelestarian penyu di dunia ini kepada sang Pencipta.
MARI KITA SELAMATKAN PENYU
STOP PERDAGANGAN BAIK TELUR, TUKIK
MAUPUN PENYU SAAT INI JUGA
halaman ini dibantu dengan saduran
dari :
Artikel
Flipchart penyu dari WWF
http://dunia-penyu.blogspot.com/2010/02/regulasi-perlindungan-penyu.html
http://maruf.wordpress.com/2006/01/03/penyu-laut-hewan-cantik-yang-tergusur/
http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/marine/howwework/endangeredmarinespecies/
http://dymasgalih.wordpress.com/2010/01/04/7-jenis-penyu-yang-dilindungi-undang-undang/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu
http://dunia-penyu.blogspot.com/2010/02/regulasi-perlindungan-penyu.html
http://www.scribd.com/doc9676737/KEANEKARAGAMAN-PENYU
http://balivetman.wordpress.com/2007/11/12/sea-turtles-life-cycle/
http://save-sea-turtles.blogspot.com/2009/12/jenis-dan-morfologi-penyu-laut.html
http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/06/15/peduli-axic-untuk-penyu-indonesia/
Gambar dari internet semua